Asalasah ~ Sejauh ini terdapat banyak teori yang menjelaskan bagaimana suatu hal bisa menyebabkan autisme pada anak. Sebuah penelitian terbaru pada British Journal of Medicine menjelaskan bahwa penelitian tahun 1998 oleh Andrew Wakefield yang mengaitkan vaksin dengan autisme adalah kesalahan.
Autisme sendiri bukan merupakan kelainan tunggal melainkan serangkaian kelainan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang berkemungkinan menyebabkan autisme, seperti dilansir oleh My Health News Daily dan Merdeka:
1. GenetikTerdapat bukti kuat bahwa perubahan pada gen bisa menyebabkan autisme. Salah satu buktinya adalah bahwa autisme berkemungkinan untuk diturunkan. Keluarga yang memiliki satu anak autis berkemungkinan 1/20 untuk memiliki anak kedua yang juga menderita autis, berdasarkan National Institute of Health. Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa jika satu anak kembar memiliki autis, maka kembarannya berisiko 90 persen terkena autis.
Saat ini peneliti telah mengidentifikasi sekitar 20 gen yang berkaitan dengan autisme. Penelitian terbaru yang dilakukan di Auckland University's Centre for Braion Research pada 10 November 2012 menemukan mutasi protein bernama Shank3 yang meningkatkan risiko autisme pada anak.
2. PestisidaPaparan terhadap pestisida berkaitan dengan autisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pestisida mengganggu gen yang berkaitan dengan sistem saraf pusat, ungkap Dr Alice Mao, profesor dari Baylor College of Medicine di Houston.
Ilmuwan menjelaskan bahwa zat kimia yang ada dalam pestisida bisa mempengaruhi anak yang secara genetis telah berisiko terkena autisme. Ini membuat risiko semakin tinggi dan anak benar-benar terkena autisme.
3. Obat-obatanBayi yang terkena paparan obat-obatan tertentu saat masih dalam kandungan, termasuk valproic dan thalidomide diketahui memiliki risiko autis yang lebih tinggi. Thalidomide adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa cemas, insomnia, dan morning sick untuk ibu hamil.
Saat ini obat tersebut telah ditarik dari pasaran karena terkait dengan kelainan saat hamil. Namun hingga saat ini obat ini masih digunakan untuk beberapa penyakit kulit dan perawatan kanker.
4. Usia orang tuaSemakin tua usia orang tua saat mengandung anak, semakin tinggi pula risiko anak mereka terkena autisme. penelitian yang diterbitkan pada akhir Februari tahun 2011 menemukan bahwa orang yang berusia 40 tahun saat memiliki anak berkemungkinan 50 persen memiliki anak dengan autisme dibandingkan dengan orang tua yang berusia 20 - 29 tahun.
Peneliti tak yakin apa yang menyebabkan usia mempengaruhi risiko autisme, namun kemungkinan berkaitan dengan mutasi genetis yang terjadi pada sperma dan sel telur ketika orang tua semakin menua.
5. Orang tua obesitasSebuah penelitian terbaru yang dilaporkan dalam jurnal Monday in Pediatrics mengungkapkan fakta yang cukup provokatif, yaitu calon ibu yang mengalami obesitas saat kehamilan akan meningkatkan risiko melahirkan dengan kondisi anak yang autis. Obesitas di sini maksudnya adalah jika seseorang kelebihan berat badan sebesar 18 kg dari berat badan idealnya.
Rata-rata wanita memiliki risiko melahirkan anak autis sebesar 1 banding 88, namun hasil penelitian ini menyebutkan bahwa wanita yang obesitas akan meningkatkan risiko melahirkan anak autis sebesar 1:53.
6. Influenza saat kehamilanIbu hamil yang terkena influenza berisiko dua kali lipat memiliki anak autis, ungkap penelitian. Sementara ibu hamil yang mengalami demam lebih dari seminggu berisiko memiliki anak autis hingga tiga kali lipat lebih besar.
Hal tersebut ditemukan setelah peneliti mengamati 96.000 anak di Denmark pada tahun 1997 - 2003. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh ibu selama kehamilan yang akhirnya mempengaruhi perkembangan otak anak.
7. Paparan polusi lalu lintasBayi yang terlalu banyak terkena paparan polusi dari lalu lintas sejak dalam kandungan hingga usia satu tahun lebih berisiko mengalami autis, ungkap penelitian terbaru. Penemuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang mengaitkan kecenderungan anak-anak tinggal di dekat jalan raya dengan risiko autis.
Dalam penelitian ini Heather Volk, asisten profesor di Keck School of Medicine menganalisis kualitas udara pada lingkungan tempat tinggal anak. Peneliti mengamati 254 anak California yang tidak mengalami autis serta 279 anak autis. Diketahui bahwa anak yang autis terkena paparan polusi lalu lintas dua kali lipat ketika berada dalam kandungan dan tiga kali lipat lebih besar ketika berusia satu tahun.
Itulah beberapa hal yang kemungkinan bisa menyebabkan autisme pada anak. Beberapa berkaitan dengan faktor internal, namun yang lainnya berkaitan dengan faktor eksternal. Sebaiknya orang tua terus waspada untuk menghindari kemungkinan memiliki anak autis.
Autisme sendiri bukan merupakan kelainan tunggal melainkan serangkaian kelainan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang berkemungkinan menyebabkan autisme, seperti dilansir oleh My Health News Daily dan Merdeka:
1. GenetikTerdapat bukti kuat bahwa perubahan pada gen bisa menyebabkan autisme. Salah satu buktinya adalah bahwa autisme berkemungkinan untuk diturunkan. Keluarga yang memiliki satu anak autis berkemungkinan 1/20 untuk memiliki anak kedua yang juga menderita autis, berdasarkan National Institute of Health. Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa jika satu anak kembar memiliki autis, maka kembarannya berisiko 90 persen terkena autis.
Saat ini peneliti telah mengidentifikasi sekitar 20 gen yang berkaitan dengan autisme. Penelitian terbaru yang dilakukan di Auckland University's Centre for Braion Research pada 10 November 2012 menemukan mutasi protein bernama Shank3 yang meningkatkan risiko autisme pada anak.
2. PestisidaPaparan terhadap pestisida berkaitan dengan autisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pestisida mengganggu gen yang berkaitan dengan sistem saraf pusat, ungkap Dr Alice Mao, profesor dari Baylor College of Medicine di Houston.
Ilmuwan menjelaskan bahwa zat kimia yang ada dalam pestisida bisa mempengaruhi anak yang secara genetis telah berisiko terkena autisme. Ini membuat risiko semakin tinggi dan anak benar-benar terkena autisme.
3. Obat-obatanBayi yang terkena paparan obat-obatan tertentu saat masih dalam kandungan, termasuk valproic dan thalidomide diketahui memiliki risiko autis yang lebih tinggi. Thalidomide adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa cemas, insomnia, dan morning sick untuk ibu hamil.
Saat ini obat tersebut telah ditarik dari pasaran karena terkait dengan kelainan saat hamil. Namun hingga saat ini obat ini masih digunakan untuk beberapa penyakit kulit dan perawatan kanker.
4. Usia orang tuaSemakin tua usia orang tua saat mengandung anak, semakin tinggi pula risiko anak mereka terkena autisme. penelitian yang diterbitkan pada akhir Februari tahun 2011 menemukan bahwa orang yang berusia 40 tahun saat memiliki anak berkemungkinan 50 persen memiliki anak dengan autisme dibandingkan dengan orang tua yang berusia 20 - 29 tahun.
Peneliti tak yakin apa yang menyebabkan usia mempengaruhi risiko autisme, namun kemungkinan berkaitan dengan mutasi genetis yang terjadi pada sperma dan sel telur ketika orang tua semakin menua.
5. Orang tua obesitasSebuah penelitian terbaru yang dilaporkan dalam jurnal Monday in Pediatrics mengungkapkan fakta yang cukup provokatif, yaitu calon ibu yang mengalami obesitas saat kehamilan akan meningkatkan risiko melahirkan dengan kondisi anak yang autis. Obesitas di sini maksudnya adalah jika seseorang kelebihan berat badan sebesar 18 kg dari berat badan idealnya.
Rata-rata wanita memiliki risiko melahirkan anak autis sebesar 1 banding 88, namun hasil penelitian ini menyebutkan bahwa wanita yang obesitas akan meningkatkan risiko melahirkan anak autis sebesar 1:53.
6. Influenza saat kehamilanIbu hamil yang terkena influenza berisiko dua kali lipat memiliki anak autis, ungkap penelitian. Sementara ibu hamil yang mengalami demam lebih dari seminggu berisiko memiliki anak autis hingga tiga kali lipat lebih besar.
Hal tersebut ditemukan setelah peneliti mengamati 96.000 anak di Denmark pada tahun 1997 - 2003. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh ibu selama kehamilan yang akhirnya mempengaruhi perkembangan otak anak.
7. Paparan polusi lalu lintasBayi yang terlalu banyak terkena paparan polusi dari lalu lintas sejak dalam kandungan hingga usia satu tahun lebih berisiko mengalami autis, ungkap penelitian terbaru. Penemuan ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang mengaitkan kecenderungan anak-anak tinggal di dekat jalan raya dengan risiko autis.
Dalam penelitian ini Heather Volk, asisten profesor di Keck School of Medicine menganalisis kualitas udara pada lingkungan tempat tinggal anak. Peneliti mengamati 254 anak California yang tidak mengalami autis serta 279 anak autis. Diketahui bahwa anak yang autis terkena paparan polusi lalu lintas dua kali lipat ketika berada dalam kandungan dan tiga kali lipat lebih besar ketika berusia satu tahun.
Itulah beberapa hal yang kemungkinan bisa menyebabkan autisme pada anak. Beberapa berkaitan dengan faktor internal, namun yang lainnya berkaitan dengan faktor eksternal. Sebaiknya orang tua terus waspada untuk menghindari kemungkinan memiliki anak autis.
Baca Juga:
Sumber: http://www.buaz.net/2013/04/penyebab-terjadinya-autisme.html?m=1