Halaman

Hati Merasa Damai Usai Bersyahadat

Merasa damai usai bersyahadat
Asalasah ~ Ritual dilakoni Franck Ribery seolah menguatkan berita dia telah masuk Islam. Di tengah lapangan menjelang laga antara tim nasional Prancis menghadapi Swiss dalam Piala Dunia 2006 di Jerman, dia berdoa seraya mengangkat kedua tangan.

Penonton di stadion sejenak terhenyak. Ribery tidak mempedulikan komentar orang. Saban mau bertanding, di atas lapangan rumput dia selalu memohon kepada Allah.

Warta soal Ribery menjadi mualaf sejatinya sudah meledak sejak awal 2006. Majalah terbitan Prancis L'Express pertama kali melansir berita ini. Mereka menulis sejumlah pemain tim nasional Prancis rutin salat di sebuah masjid di selatan Kota Marseille. Identitas mereka tidak disebut, namun Ribery ketika itu memperkuat klub di kota itu.

Walau Ribery meneruskan kebiasaan berdoa di lapangan sebelum pertandingan bergulir, masyarakat Prancis segan menyebut secara terbuka dia seorang muslim. Ribery pun tidak mau banyak berkomentar. Dia bilang agama adalah urusan pribadi dan bukan buat publikasi.

Spekulasi pun bermunculan. Ada yang menyebut Ribery mulai mengenal Islam saat membela klub asal Turki Galatasaray. Dia dilaporkan kerap berkumpul dan berdiskusi dengan masyarakat muslim di sana.

Sebagian menilai Wahiba Belhami, perempuan keturunan Maroko, mempengaruhi dia masuk Islam. Dia kemudian menikahi Wahiba dan telah dikaruniai dua putri, Shahinez dan Hizya.

Ribery tidak pernah membenarkan atau membantah dua versi cerita dia masuk Islam. Meski tidak mau menyebutkan kapan dia bersyahadat, kepada majalah Paris Match, dia mengakui telah menjadi muslim. "Islam juga sumber kekuatan saya di dalam dan luar lapangan," katanya. Saya pernah kesulitan dalam karier dan saya menemukan kedamaian dalam Islam."

Kata Islam sendiri memang berarti keselamatan dan kedamaian.

Baca Juga: