Halaman

Service Orientation Architecture (SOA)

Service Orientation Architecture (SOA) menurut Open Group adalah sebuah model arsitektur yang mendukung service orientation (John Erickson, Keng Siau, 2008). Definisi tersebut terfokus pada model arsitektur, service orientation, service serta fitur fitur yang menonjol pada SOA. Organization for Advancement of Structured Information Standards (OASIS) mendefinisikan SOA sebagai paradigma yang digunakan untuk mengatur dan memanfaatkan kemampuan terdistribusi yang mungkin berada di bawah kendali kepemilikan suatu domain yang berbeda (John Erickson, Keng Siau, 2008). Definisi OASIS disebut sebagai reference model yang selanjutnya diperluas dan diformalkan.

SOA didefinisikan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sebagai suatu bentuk arsitektur sistem terdistribusi yang pada umumnya ditandai dengan logical view, message orientation, description orientation, granularity dan platform neutrality (John Erickson, Keng Siau, 2008). XML.com pada tahun  2007  mendefinisikan  SOA  sebagai  sebuah  gaya  arsitektur  yang memiliki tujuan untuk mencapai loosely couple antara agen perangkat lunak yang berinteraksi (John Erickson, Keng Siau, 2008). Service adalah satuan kerja yang dilakukan oleh penyedia service untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan kepada consumer service. Empat karakteristik yang dimiliki oleh

SOA berdasarkan Raghu Kodali antara lain :

a.   Antarmuka yang disusun dengan XML yang menggunakan WSDL

b.   Skema  XML  yang  disebut  dengan  XSD  yang  harus  digunakan  untuk mengolah pesan
c.   Registry  UDDI  berdasarkan  pada  penyimpanan  daftar  service  yang disediakan
d.   setiap  service  harus  mempertahankan  tingkat  kualitas  yang  ditetapkan untuk melalui persyaratan keamanan QoS.
IBM mengusulkan bahwa SOA menggambarkan gaya arsitektur yang memperlakukan komponen perangkat lunak sebagai service set (UNL IBM system in Global Innovation Hub, 2007). Definisi tersebut ditegaskan sebagai kebutuhan bisnis yang harus mengendalikan definisi dari service dan nilai tujuan harus terfokus dengan reusability dan fleksibilitas service yang telah didefinisikan (John Erickson, Keng Siau, 2008).