Halaman

Benarkah Tidur Mendengkur Bisa Membakar Klori

Berbagai penelitian membuktikan bahwa mendengkur merupakan indikasi gangguan kesehatan di dalam tubuh. Seolah menentang, sebuah studi yang dipublikasikan Archives of Otolaryngology-Head & Neck Surgery baru-baru ini justru melihat manfaat mendengkur.
“Semakin berat dengkuran, semakin banyak kalori yang terbakar,” demikian hasil studi yang dipimpin Eric J Kezirian, M.D, M.P.H dari Universitas California, seperti dikutip dari lamanTimes of India.

Kezirian melakukan penelitian terhadap 212 orang dewasa yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Ia ingin melihat kaitan antara pelepasan energi saat tidur dan tingkat keparahan gangguan pernapasan saat tidur.

Untuk menghitung energi yang keluar, Kezirian meminta para partisipan melakukan serangkaian tes fisik dan pola tidur dengan polysomnography dan calorimeter. Ia menghitung konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida yang berhubungan dengan pembakaran energi.

Hasilnya, partisipan mengeluarkan rata-rata 1.763 kalori per hari. Namun, mereka yang memiliki gangguan pernapasan berat saat tidur mengeluarkan 1.999 kalori. Sedangkan mereka yang tingkat keparahannya paling rendah hanya membakar 1.626 kalori per hari.

Kezirian mengatakan, respons saraf akibat gangguan pernapasan memengaruhi pembakaran energi. Pada orang-orang yang memiliki kebiasaan mendengkur buruk, terjadi peningkatan pelepasan energi.

Namun, gangguan pernapasan belum tentu mampu mengurangi berat badan. “Penelitian ini memperluas pengetahuan kita tentang gangguan pernapasan dan metabolisme tubuh, tapi ini tidak menjelaskan hubungan antara gangguan tersebut dengan berat badan,” ujarnya.

Berat badan sangat bergantung pada keseimbangan antara masuk dan keluarnya energi atau kalori. Dan, energi yang dikeluarkan pada saat tidur adalah salah satu dari total energi yang dikeluarkan setiap hari.

Namun, masih belum jelas apakah berat badan yang memengaruhi munculnya gangguan pernapasan. Atau justru gangguan pernapasan yang mengakibatkan berat badan bertambah akibat perubahan metabolisme energi.

Untuk terus mengeksplorasi kerja sitem tubuh, penelitian ini akan dilanjutkan dengan penelitian yang mengarah pada efek gangguan pernapasaan di saat tidur terhadap berat badan terkait dampak dari energi yang masuk dan keluar.

Terkait hasil penelitian itu, Kezirian menolak menyatakan bahwa gangguan pernapasan saat tidur memengaruhi hormon atau mekanisme produksi energi. Ia juga menolak mengatakan bahwa mendengkur merupakan kebiasaan sehat. Faktanya, mendengkur justru membuat tubuh lebih cepat lelah sehingga membatasi aktivitas fisik.